Sejarah

Sejarah

Pondok Pesantren Al-Uswah didirikan oleh KH. M. Mukhlisin (Alm) dan sekarang diasuh oleh KH. Muhammad Thoyyib Farchany Al-Hafidz, yang merupakan putra tertua almarhum. Pondok Pesantren Al-Uswah berlokasi di desa Pakintelan kecamatan Gunungpati Kota Semarang Jawa Tengah. Yakni di sebuah pegunungan sejuk yang merupakan perbatasan antara Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang.

KH. M. Mukhlisin saat itu (sekitar tahun 1997) melihat fenomena pemuda-pemudi usia sekolah semakin meninggalkan dalam belajar agama. Terutama di Kota Semarang, yang notabene adalah pusat ilmu agama Islam pada masa KH. Sholeh Darat lambat laun tergerus oleh kebudayaan Kota Semarang yang semakin maju dalam ekonomi maupun industri. Pelajar lebih mementingkan sekolah umum untuk mengejar ijazah SMA/SMK saja sebagai bekal bekerja dan terkesan tidak menghiraukan ilmu agama. Berdasarkan fenomena tersebut KH. M. Mukhlisin berniat mendirikan sebuah pesantren yang di dalamnya terdapat sekolah formal.

Akhirnya, cita-cita KH. M. Mukhlisin tersebut terwujud pada tahun 2000. Sebuah pesantren dengan lokasi yang luas berdiri di desa Pakintelan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dengan nama Al-Uswah. Dapat dikatakan bahwa berdirinya Pesantren Al-Uswah merupakan sebuah jawaban dari tuntutan era globalisasi pada saat itu, yang bertujuan untuk membentengi masyarakat terutama para pemuda-pemudi dari akibat negatif era globalisasi tersebut.

Pesantren Al-Uswah pada awal berdiri hanya mempunyai satu Majlis Ta’lim yang diperuntukan bagi umum dengan waktu pengajian pada setiap hari ahad, hingga pada tahun 2000 pembangunan di Pesantren Al-Uswah telah selesai KH. M. Mukhlisin (Alm) bermaksud ingin mengembangkan dakwahnya yang lebih dikhususkan untuk kalangan pemuda dan pemudi. Beliau kemudian merintis sekolah Formal dari mulai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Uswah berpadu dengan Madrasah Diniyah Al-Uswah jenjang Awaliyah dan Wustha yang diresmikan pada tanggal 13 April 2000.

Bukan hanya sekolahan saja yang disediakan oleh KH. M. Mukhlisin (Alm) akan tetapi beliau juga menyediakan asrama pondok pesantren sebagai tempat tinggal para siswa dan siswi yang sekolah di Pesantren Al-Uswah, kemudian asrama pondok pesantren tersebut dimanfaatkan oleh KH. M. Mukhlisin (Alm) untuk memberikan pelajaran/pengajian pada siswa dan siswinya saat malam hari.

Seiring dengan kemajuan zaman, Pesantren Al-Uswah kemudian berkembang dengan membagi kategori bagi siswa/santri yang akan menuntut ilmu di Pesantren Al-Uswah, kategori tersebut adalah pertama kategori siswa/santriyang hanya sekolah saja, kedua kategori siswa/santri yang sekolah sekaligus mondok di pesantren Al-Uswah dan yang ketiga kategori siswa/santri yang hanya mondok tanpa sekolah formal.

Bagikan

Cari Berita

Search

Profil Ponpes

Putar Video

Social Media

Pencarian

Search